Senin, 17 Juni 2019

Versi panjangnya begini..

KESAKSIAN:

1 Maret 2014 : Aku menikah

Gak lama hanya jeda beberapa bulan, ibu Lusi hamil.

Kami dikaruniain anak perempuan cantik, aku kasih nama: Jessica.

Namun umurnya hanya 5 hari di dunia ini.

Lahir dari caesar karena dokter mendeteksi cairan ketuban sudah keruh. Jadi harus bedah gk bisa lahir normal.

Lalu, selang 1 hari, dokter anaknya bilang: kandungan oksigen dalam darahnya rendah. Anak kami harus masuk ruang ICU khusus bayi, untuk dipantau secara intensif.

Hari ke 5: jam 9 pagi, kami nengok nangis-nangis dedek e. Kuat banget nangis e. Digendong Ibu Lusi sudah tenang. Trus kami tinggal makan pagi ke warung deket RS. Dapet telpon dari RS, dedek Jessica lagi dipompa jantung, detaknya hilang. Sampai sana, ibu langsung ke ruangan dulu, aku nyusul cari parkiran. Ibu saat di sana, masih melihat bernafas, dan akhirnya nafasnya berhenti. Aku sampai ruangan sudah tidak bernafas.

Rasanya sedih banget.
Paling sedih lihatnya saat dedek abis dimandiin mayatnya, dikasih baju bayi warna pink, lucu banget. Tapi terdiam, dan meninggal. Sedih pol lihatnya. Aku nangis kenceng apalagi lihat istri nangis dan teriak2 histeris.

Itu anak pertama kami.

Lanjut anak berikutnya..


----------

Cerita anak kedua:

Selang 8 bulan dari meninggal, ibu positif hamil lagi. Dan dokter menyarankan test lengkap karena tergolong kehamilan beresiko.

Kehamilan ini menghabiskan uang puluhan juta, karena kami cek sampai ke singapore. Dokter di singapore adalah dokter kandungan spesialis kelainan bayi. Gelarnya profesor, orang singapore keturunan India.

Teknologi di sana super canggih. Bisa mendeteksi jantung bayi umur bayi dalam kandungan 3 bulan. Padahal bayi 3 bulan ukurannya hanya 1 kilan ( 20 cm an ). Bayangkan jantungnya seberapa.

Hasilnya, anak kami jantungnya bermasalah. Bilik kanan dan bilik kiri, sekatnya bocor. Jadi darah bersih dan darah kotor bercampur kalau lahir nanti.
Lalu Dr.Prof juga bilang, ukuran jantungnya tidak seimbang antara bagian kanan dan kiri, alias gede sebelah. Akibatnya, pemompaan jantung akan tidak normal kalau berhasil lahir.
Dr.Prof bilang, kalau lahir nanti harus disiapkan dokter bedah jantung spesialis jantung bayi, dia bilang di Indonesia tidak ada, dokter bedah dewasa tidak bisa menangani, harus spesialis jantung bayi. Hanya ada di Singapore.

Pikiran kami waktu itu, biayanya siapa yang nanggung, apa kita harus ke Singapore saat dia lahir nanti. Kan bisa habis ratusan juta. Belom sewa apartemen.

Tuhan itu baik, selang 3 hari kami pulang ke Indonesia, istri diberi kontraksi sama Tuhan. Mules-mules seperti orang mau melahirkan normal.
Saya bawa ke UGD, bidan bilang sudah flek, ini tanda-tanda keguguran.
Kami putuskan untuk tidak diberi obat penguat. Kami iklaskan 1x lagi artinya yang ke 2 buat kami. Sedih, kenapa 2 anak kami diambil Tuhan. Tapi kami diberi kemudahan, bayi 3 bulan dalam kandungan ini, lahir normal tanpa kuret. Mukjijat kata Dokter di Jogja, ini bisa keluar sendiri.

Itu cerita anak kami yg ke 2.


----------

Kenapa meninggal 2 2 nya?
Ini penjelasan medisnya.

Anak kami yg ke 1 (Jessica): divonis dokter anak dilihat dari ciri-ciri bentuk wajah dan garis tangan menderita kelainan kromosom-21. Artinya apa? DNA manusia itu terdiri dari sel yang lebih kecil lagi namanya kromosom, kode ilmiahnya pakai angka. Nomer yang ke 21 ini yang tidak normal.

Anak ke 2 kami meninggal juga menderita kelainan kromosom-21.

Kami diberi musibah 2x anak meninggal dengan kasus yg sama yaitu Kromosom-21. Istilah medisnya: Down Sindrom, kalau dewasa akan menjadi Anak Autisme.

Anak autisme ini tidak bisa hidup mandiri, harus dituntun sama orang tua setiap waktu hingga dewasa. Karena autis susah bergaul dengan anak normal yang lainnya. Tingkah lakunya pun aneh, bisa teriak-teriak sendiri, ketawa sendiri. Untuk mendekati anak normal harus diterapi rutin dengan biaya cukup mahal.

Maka saya bilang Tuhan baik, Tuhan tidak tega melihat kami susah dalam merawat anak autis, maka diambillah kembali.

Kenapa Tuhan kok memberikan 2x jelek? Artinya Tuhan punya rencana indah, kami diberi anak yang cantik ke 3 namanya Chelsea. Yang normal, yang istimewa, yang cantik dan lucu. Tuhan mungkin menyuruh kami bersaksi akan kasus ini untuk menguatkan orang lain seperti kamu.

Jadi jangan menyerah, Rencana Tuhan pasti indah suatu hari. Tugas suami adalah menguatkan istri agar tidak tenggelam dalam kekecewaan. Dan terpenting menjaga istri agar tidak dendam sama Tuhan, istri juga harus nerimo dan ikhlas.



CATATAN PENULIS:
Kesaksian ini untuk menguatkan ex-karyawan saya namanya Ramadhan, anggota TNU AU yang kehilangan anak umur 8 bulan. Semoga Tuhan menghiburkan seluruh keluarganya, terutama orang tua si dedek.


Saya, istri, dan Chelsea umur 1 tahun:


Versi singkatnya begini

kesaksian:
November 2014 - Jessica meninggal umur 5 hari (down sindrom)
tetap ikut 10 hari doa puasa

Januari 2016 - miskram Elsa umur 4 bulan
Februari 2016 - papa  Liong meninggal
cek singapore, downsindrom, bedah jantung anak, sekat bilik bocor, volume bilik kanan kiri tidak seimbang
melawan omongan grendruwo (mama)
menantang Tuhan 1x lagi
Mei 2018 - Chelsea lahir
ujian: kuning difototerapi
ujian tak berhenti: pembuluh darah jantung belom nutup
3 bulan kemudian, katub akhirnya menutup



CATATAN PENULIS:
Ini sebuah rangkuman saja untuk kesaksian aku di gereja Bobotsari. Untuk cerita detail, anda bisa mengklik artikel.lain yang ada di blog ini. Semoga menguatkan dan Tuhan memberkati.